Cerpen

Precious Opportunity

Precious Opportunity

Oleh: Aliyah Salsabila Rauf Suara gemuruh disertai bunyi guntur datang pagi ini, hujan lebat kini membasahi  Makassar. Mungkin semua remaja masih di alam mimpinya masing-masing, begitu pun dengan si Kembar. Tapi, Zasya terbangun ketika mendengar suara langkah...

Hujan Ini Turun Untukmu, Rotterdam

Hujan Ini Turun Untukmu, Rotterdam

Oleh: Andi Nurul Aliyah Haris Lagi, ia bangun terlambat pagi itu. Rotterdam mendecak pelan mendapati alir air yang turun dari keran westafel bak donat depan kompleks saat ia pesan menggunakan voucher potongan harga, kecil. Dengan terburu, pemuda itu bergerak menyambar...

Cukup Tiga, Tidak Kurang, dan Tidak Lebih

Cukup Tiga, Tidak Kurang, dan Tidak Lebih

Oleh: Zahra Aliyya Satya meletakkan pulpennya di atas meja. Lembar buku yang awalnya bersih, kini telah terisi oleh segala coretan hasil kerja otaknya selama satu jam. Ia menyandarkan punggungnya yang terasa kaku kemudian tersenyum saat menoleh ke samping jendela,...

Newsletter